Yang Kedua
Saya dan Pak Suami tidak selalu satu suara kalau ngobrolin rencana punya anak kedua. Kadang saya ngerasa udah cukup deh satu anak, lebih ekonomis gitu kan, hehehe. Sementara bapake ngerasa sepi dan kasian sama si nona kalau cuma sendirian. Lain waktu, saya kepengen banget punya bayi lagi, eh malah Pak Suami yang ngingetin, situasi dan kondisi finansial tidak memungkinkan. "Nanti dulu," ceunah. Lalu si nona tau-tau tahun ini enam tahun. :') Kami memang pengen kasih jarak 4-5 tahun dengan anak kedua, namun bahkan setelah ulang tahun Kana yang keempat dan kelima berlalu, kami tetap punya kecemasan ini itu. Kalau ada yang ngomong, "Buat anak mah ada aja rezekinya, jangan takut." Saya malah khawatir. Kok bisa nggampangin gitu, karena realistis aja, punya anak itu cost -nya besarrrr. Saya lebih ngerasa relatable sama , "KB yang paling ampuh adalah nginget biaya sekolah anak." Hahaha, true dat . Hingga suatu hari di akhir tahun 2019, kami sepakat tahun d...