Kidzania & Masa Kecil (Lumayan) Bahagia
Pas hari Lebaran ke-2 yang lalu, gw berkesempatan mendatangi Kidzania, tempat permainan anak yang sedang populer. Tempatnya di Mall Pasific Place, SCBD. Berkat Om gw yang merupakan 'orang dalam', gw dan sepupu-sepupu beserta keponakan masuk ke sana (18 orang! hehehe) tanpa dipungut bayaran. Lumayan banget, karna pas liburan begini, harga masuk ke Kidzania bisa 250 ribu per orang! Sedangkan kalo hari biasa sekitar 150 ribu per orang.
Rombongan kami dateng jam 3 sore. Masuk ke Kidzania ini dibagi 2 shift yaitu jam 9 pagi dan jam 3 sore. Begitu masuk, pengunjung dijatah maksimal 5 jam untuk mencoba aneka permainan di dalam. Tiap orang diberi gelang pengenal. Nantinya gelang ini di-scan tiap kita mau mencoba satu permainan. Nah, berhubung yang beneran anak-anak cuma 7 orang, sedangkan yang lain adalah remaja (termasuk gw donk ;p) kami gak terlalu berharap bisa ikutan main di dalam. Misinya paling cuma 1, yaitu foto-foto! Hehe, tapi ternyata entah gimana caranya, kami semua dikasih gelang dengan identitas anak 9 tahun! Gak lupa dibekali pula dengan peta kota Kidzania dan uang Kidzos. Brarti bisa ikutan main tuh. Yauda karna semua masih ngerasa muda ya kami seneng-seneng aja...
Begitu masuk, ruangannya bener-bener ditata ala kota mini. Ada bangunan rumah sakit, bank, pemadam kebakaran, salon, teater, kantor polisi (lengkap dengan pengadilan dan penjaranya), pom bensin, dan masih banyak lagi. Dilengkapi juga dengan jalan raya beserta lampu lalu lintas (pas kami baru masuk, sebuah ambulans sedang melintas). Di sini pengunjung anak-anak memang bisa berprofesi sesuai keinginannya. Nantinya ada operator atau semacam instruktur yang mengajari dan memandu mereka. Abis itu, anak-anak ini dibayar dengan mata uang Kidzos. Kalau mau belajar melukis, membuat cokelat, atau belanja di supermarket Kidzania, mereka harus ngeluarin uang Kidzos-nya tadi.
Karna rombongan yang terlalu besar, akhirnya kami berpencar. Anak-anak cowok langsung memilih jadi polisi. Mereka harus mengejar penjahat (yang diperankan oleh pekerja Kidzania). Lalu, keponakan-keponakan gw yang cantik-cantik mau nyoba jadi presenter TV. Nantinya pas mereka di-shoot, ada TV layar lebar yang menyiarkan siaran mereka loh, jadi semua pengunjung bisa ngeliat. Jadi, mesti pede yang mau kesini. Berhubung antriannya panjang (lagi libur sih, Kidzania penuh dan padat sekaliy!) gw dan sepupu-sepupu berpencar lagi. Dasar anak gaul, mereka malah pergi ke Disco Lounge! ehehe... Tapi lumayan, abis ajojing mereka dibayar loh. Ya ampun, jadi dancer semalam gitu kali ya. Trus, kami rame-rame ke pabrik susu. Di sini bisa ngeliat gimana proses pembuatan susu cair, sampai tahap pengemasannya. Kami diledekin ama mas-mas operatornya, katanya tampang kita ga cocok untuk umur 9 tahun. Ya iyalaahhhhhh :D
Trus makin sore, makin gak jelas deh kemana aja orang-orang. Tambah mencar-mencar. Jadilah gw dan sepupu cowok yang dah kuliah (yang tiap masuk arena pasti diledekin mulu ama operator, hehehe) ngeliling dan nyobain profesi yang aneh-aneh, kayak jadi fotografer, petugas pajak (Apa Kata Dunia??), bikin kumis di Barber Shop, nonton teater, belajar bikin es krim, dan akhirnya bikin SIM! Hahaha, pokoknya ampe puas. Menurut kami, belum tentu lain kali bisa kesini lagi. Jadi, meski sedih karna selalu diledekin mbak dan mas operator, kami tebel muka aja :D
5 jam berlalu gak kerasa, berarti udah jam 8 malem! Kami semua berbaris keluar melalui pintu imigrasi, gaya banget kan...
Meski bukan anak-anak lagi, tapi gw dan sepupu-sepupu girang banget. Kami sempet nyesel, kenapa sih arena kaya gini baru ada sekarang sih? Ahaha, tapi setelah dipikir-pikir meski anak-anak zaman sekarang dipenuhi dengan mainan dan arena yang keren-keren, zaman dulu juga menyenangkan ko, meski gak secanggih sekarang. Klo sekarang dah ada video games, PS, computer games, Kidzania, Cinema 4 dimensi, dan masih banyak lagi; zaman dulu puas banget dengan main galasin, petak umpet, tak jongkok, manjat pohon, maen sepeda, paling banter maen ke Dufan. Trus maenan teknologi baru sebatas nintendo dan sega, atau tamagochi. Lagipula, bersyukur aja karna masa itu gw termasuk beruntung bisa main-main dan nyobain berbagai permainan. Sekarang ini, di tengah perkembangan zaman, justru banyak anak-anak udah ngerasain kerasnya nyari uang di jalanan atau di pabrik.
Yah, selain harus bersyukur, masa kanak-kanak gw dulu indah dan seru. Benjol, baret-baret, luka-luka mah jadi kenang-kenangan tak terlupakan. Karna jadi anak-anak itu enak, nothing to worry, semuanya asik-asik aja :)
Comments
saya dian mahasiswa tingkat akhir yang mo nyusun skripsi...
saya berniat untuk membuat skripsi tentang kidzania,
bisa bantu? ato tolong tanyakan ke sodaranya...
terimakasih..