Pelan
Aku bergegas meniti tiap lengkungan hati. Kosong. Tak ada siapapun. Dari ujung ku berlari sampai ke sudut yang kutemui hanya luka yang mengakar, dengki yang mengendap, dan sepi yang tertawa. Letih, aku injak semuanya. Tapi sia-sia, mereka telah menembus tanah hati. Malah membuat goyah. Sebaris angin dingin menerobos, dan aku menggigil. Berat pertahananku ini, harus kuhadapi semua. Mungkin, tak perlu bergegas kini...